Siklus

Rentetan waktu, bertautan
Berjalan tak tau rimba
Pasang surut, berperan
Tenang tak beriak, bermakna

Luka berbalut takdir sembilu
Asa terjamah kelabu
Gelap terang terus menunggu
Esok menanti penuh ragu

Tawa fiksi merambah
Konsepsi imaji menjamah
Radikal bebas meraja
Malam semakin gila

Coba lihat disana
Indah tak seorang pun mengira
Coba buka mata
Luas asa tak terkira

Tersudut di kesunyian ini
Tanpa seorang pun menemani
Tak perlu untuk dimengerti
Sepi ini abadi

Hidup bagai roda berputar
Tak tau arah kemana rimba
Rendah tinggi tak pernah gentar
Hingga jiwa tak lagi bersinar

Rekondisi energi

Lelah
Jenuh
Bosan
Jengah

Tak terarah, lelah melangkah
Rehat sejenak, reload amunisi
Coba berlari, jangan berhenti
Terus bertahan, tak kan menyerah

secercah harapan, masa depan
Terhimpit opsi, persetan
Terus belari, gapai mimpi
ambisi ku tak kan mati

Rekondisi energi
Rehat sejenak, isi amunisi
Rekondisi energi
Tak kan berhenti disini
Rekondisi energi
Terus berlari, gapai mimpi
Rekondisi energi
Aku tak akan mati

Terhimpit

Ruang gerak semakin sempit
Penat seperti melilit
Hidup semakin sulit
Ekonomi semakin menghimpit

Asa entah pergi kemana
Raga di jual kemana-mana
Jiwa, apalah yg tersisa
Semakin lama semakin menyiksa

Logika sukar di percaya
Mata hati telah buta
Semua benda di labeli harga
Jasa itu cuma soal harga

Bidadadari perlahan pergi
Karna lumbung emas belum terisi
Merenung ku di sudut pagi
Mungkin kah ini lebih berisi

Letih

Tempat ini nyaman
Angin berhembus pelan
Sejuk, panas pun malu singgah
Hangat, tak seorang pun akan mencela

Ini tumpukan kebahagian ku
Acuh akan sekitar ku
Suara suara itu, pedih
Ku tak perduli, ada kau disini

Erat kau bersama ku
Ya, selalu di sisi
Acuh, mati indra ku
Tak perduli

selama kau peneduh
Menjadi tempat ku bersimpuh
Datang untuk berkeluh
Atau sekedar bercumbu

Mungkin aku buta tuli
Tenggelam dalam visi
Selalu berpikir misi
Sudah mati intuisi

Mungkin aku yg terlalu tinggi
Atau Ekspektasi ku berlebih
Atau kau membawa ku terlalu tinggi
Atau aku yg selalu ingkar janji

Mungkin aku yg terlalu acuh
Tak pernah pedulikan mu
Mungkin aku yg meninggi
Tanpa aku pernah peduli

Kita tak pernah sejauh ini
Sedingin ini saat kau disisi
Tajam menyayat perih
Sarkas mu pedih

Ataukah kau sedang letih?