Ruang gerak semakin sempit
Penat seperti melilit
Hidup semakin sulit
Ekonomi semakin menghimpit
Penat seperti melilit
Hidup semakin sulit
Ekonomi semakin menghimpit
Asa entah pergi kemana
Raga di jual kemana-mana
Jiwa, apalah yg tersisa
Semakin lama semakin menyiksa
Logika sukar di percaya
Mata hati telah buta
Semua benda di labeli harga
Jasa itu cuma soal harga
Bidadadari perlahan pergi
Karna lumbung emas belum terisi
Merenung ku di sudut pagi
Mungkin kah ini lebih berisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar